Jumat, 21 Agustus 2009

kuantar maskapai terbangmu

nanar sudah mata menatap
menderaikan rasa yang menanyakan
kau pernah malu menyatakannya
dan aku tersipu dibuatnya
jeratan manis keanggunan
membuat kita berfikir aneh
apa benar tawa dan tangis bisa akur
begitu damainya?
sedang mereka berdua tak pernah mau saling mengertidan sekarang aku
akhirnya mengantar maskapai terbangmu
mencapai titik kebahagiaan
hingga dibandara saja
atau cukup sampai dipersimpangan ketegaran saja
dan aku jua sedih adanya
( kak ini pesananta,mungkin jika dia membaca ia akan sangat terharu..he..he..cie yang baru ditinggalkan jangan sedih maju terus hilang satu tumbuh tiga puluh ribu )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar