Sabtu, 15 November 2014

belajar

dear diary
pelajaran atas kisah ini adalah
Tuhan membiarkan kita menangis karena dengan itu kita tahu bagaimana rasa sakit
dan kita mulai belajar menghargai dan lebih menghargai setiap yang telah ada dalam diri kita dan orang orang disekitar kita...
pelajaran selanjutnya
dengan begitu mental kita didewasakan,agar tak sering mengumpati takdir, agar tak sering meluap rasa penasaran tentang sesuatu yang amat kita ingin raih tapi dibatasi oleh skenario Tuhan
pelajaran selanjutnya
sejauh apapun kita ingin pergi, sejauh apapun kita ingin memiliki tapi jika itu bukan milikki kita maka itu bukan milik kita...
so life like adventure
hidup menawarkan berbagai perjalanan dan petualangan
so yang dinikmati saja
dan biarkan cinta ada dalam jalurnya yang indah

ruang rinduku

pas banget lagu ini
untuk melukis hati yang sedang menyembuh luka
ruang rindu.....
Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada
Jalanku hampa dan ku sentuh dia
Terasa hangat oh di dalam hati
Ku pegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi
Tak pernah ku ragu dan s’lalu ku ingat
Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Ku saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan rasa yg sesakkan dada

Kau datang dan pergi oh begitu saja
Semua ku t’rima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu
Bertemu

Rabu, 12 November 2014

ia kembali tapi melukai

dia kembali lagi padaku.terpampang nyata jelas terbaca  dari pesan inboxku.
aku terhenyak dadaku sesak
apakah ini mimpi.setelah 3 bulan
berusaha aku melupakan
menangis aku tak diindahkannya kemaren
ya ampun
keadaan apa ini?
walau aku marah tapi aku tak bisa didepannya.hatiku mengikatnya untuk menjaga saat ia kembali.
tapi sekarang saat tibatiba pertemanan itu terhubung.mengapa aku yang selalu menangis dan terluka dalam kegamangan.
itu mungkin karena terlalu  besar mengharapkannya.dan balasannya dingin dan begitu membosankan untuk sebuah hubungan,yang kuharap lebih dari sekedar saling menyapa.

biar waktu yang menjadi penyembuh luka

biarkan waktu mengobati luka
atas kepingan kepingan hati yang terkoyak
hidup adalah pilihan
dan aku memilih mengungkapkannya walau tak merubah apa-apa ia terhadapku,
setidaknya aku lega telah mengungkapkannya
setelah 10 tahun mengumpulkan keberanian itu
dan lega atasnya