Selasa, 25 Januari 2011

rumah baru yang menyendiriku

cukup empat hari aku menempatinya, walau berat hidup sendiri berpisah dengan ukhwah yang baru saja bermekaran dihati serta telah menjadi penyejuk hrai hariku, ukhwah begitu insah dalam penyajiannya yang memberi banyak bahasa, kadang bahasa perbal jikalau akan mengungkap cinta atau menegur sapa , kadang bahasa tubuh yang tak tahan lisan ini meluapkan kotor hati yang jahiliah ingin marah pada saudara , walau terkesan hanya diam namun saling tahu bahwa salah satu putri dirumah sedang rundung,
pas aku jadi pengamat lagi pengamat dari setiap yang dihasilkannya, kumau mengambil pelajaran saat ssaat itu, dan aku sedikit tahu mengapa ukhwahfillah itu balasannya asalah syurga karena tak mudah namunsangat menyenangkan jujur sangat menenangkan, aku belajar banyak tentang kesabaran" kata kata itu yang sempat terucap tulus untuk mereka, dan akupun pergi, wlau sebenarnya hanya seminggu lebih aku diistana qana'ah itu..
aku benar benar merasa ada dan diperlakukan bukan seperti orang lain, mwnyatu seperti angin yang sama sama mengantar burung menuju sarang nya,
kini pilihan untuk pindah adalah keputusan yang bercampur dengan keinginan Allah,
ini berkat tularan kesabaran kawan yang ditulari oleh mereka oleh kakak,
aku sendirian, namun tetap harus kuat karena selalu ada Allah dan Malaikat pejangga yang mendampingi,
ya Rabb kuatkan aku
aku percaya saat takdir itu telah terjadi itu adalah ketetapanMu, maka kuatkanlah aku karena ENgkau percaya aku telah mampu bertahan dalam kesendirian, ini bagian dari terapi perisahan dan perjuangan, sebelum pulang kekampung yang tak mudah dan aku terpaksa sementara sendirian berjuang,,,,yang kuminta bukan pengurangan ujian namun kekuatan dan kelapangan hati menerimanya,,,
lindungi hamba dari ketakutan dan kejahatan makhluk-MU dan dari fitnah orang orang tentangku karena dekat dengan rumah mereka""""....
kuharap kesendirian ini melatihku lebih meghargai waktu, lebih menghargai keberadaaan orang lain,lebih siap menjadi pelayan ummat
rumah baru yang menyendiriku

Senin, 17 Januari 2011

guyuran yang memperbaiki

dalam indahnya pagi Allah sampai beribu nikmatnya, lewat kesejukan dan sebuah kesempatan
dalam jalinan ukhwah dan kebersamaan Allah sampai tak terhingga nikmatnya dengan menanamkan rasa kasih sayang antar sesama manusia
walau tak sedarah
....
disana di pertengahan pendaran aku duduk tergugu, melihat sesuatu menarik perhatian banyak orang,
posisiku masing masing memahami perasaan kedua belah pihak...walau lelah menyaksikannya namun aku tak bisa berbuat apa apa kecuali dengan doa...begini aku yang tak sempurna peduli.namun mengapa hatiku tak mampu lupa gejolak mereka

aku memahami bagaimana rasanya jadi biang kerok kegusaran hati mereka
dan juga aku memahami bagaimana rasanya menjadi yang tersakiti
lalu aku tak sepakat akan sikap keduanya
yang kufikir ini adalah ujian ukhwah
yang menuntut semua orang berperan didlamnya, baik itu aktor utama, pemeran pembantu dan antagonis, semua harus ada didalamnya
bukan menyalahkan keadaan tapi menghargainya sebgai hadiah yang terindah
bahwa Allah masih menguji kita dengan gejolak. itu tanda cinta
dan tugas kita semua adalah menceritakan pada dunia sebuah ending dan hikmah yang baik, seperti Al Qur'an selalu menyimpulkan katanya diakhir.. seperti kepada Allahlah kalian semua dikembalikan, Allah MAha Pengampun dan lain lain....
tugas kita bukan mencaci
tapi bersabar dan menikmatinya sebagai nikmat....
tugas kita adalah mengalihkan kebosanan itu kepada kecintaan menunggu, yah menunggu hari dimana gejolak ini akan menghasilkan ukhwah yang mengharu biru.. dan ketika tua kita dengan bangga bercerita kepda anak cucu kita bahwa dalam perjalanan hidup kita ada banyak cerita yang Allah hadiahi, suka duka dan lainnya.
jadikanlah ini sebagai guyuran hujan diawal tahun
guyuran yang menyadarkan kita akan banyak hal apapun itu...
jadikanlah guyuran ini sebagai guyuran yang memperbaiki dan selalu memperbaiki
agar mata selalu membelalak memandang bumi yang luas