Jumat, 31 Juli 2009

ketika penulis merindu

emas senja begitu mengepak miniatur merah dalam hati
menyerahkan segala kekuatan pada apa yang dihasilkannya
dan saja aku pasti rindu pada sesuatu tapi ada tanya yang menari dalam benak
apakah aku sudah pantas menrindui bulan yang begitu suci padahal gerak langkah dan uraian kata masih begitu banyak bernoda
tapi aku juga ingin menyambutnya,meretas air mata bening katulusan
merasakan perasaan yang dirasakan oleh para sahabat dan ummat terdahulu
aku juga rindu tapi apa hanya bisa terlontar lewat kata saja
aku tak mungkin berbohong bahwa sungguh noda itu harus terus berusaha kuhapus
aku juga merindukan bulan yang penuh luasan rahmat dan ampunan
merasai teduhnya hati bernaung dalam dekapan malam lailatul qadar

aku mencarinya

sang maharani india telah menemui tanah
meninggalkan segala keglamoran dunia, dunia penyukanya teriak " kau telah pergi wahai sang ratu india". diusia yang sangat senja ah garis cantiknya masih memekar, kulihat di kertas pemberi kabar gambarmu kala itu masih indah. tapi sayang itu bukan yang kan membahagiakanmu didalam tanah berbatu, tapi yang kau butuhkan adalah amal perbuatan yang didasari karena Allah. sedang kau masih sibuk dengan kekusaan harta, dan kecantikan dirimu dipenghujung hayatmu.
dulu aku sempet sangat mengegumimu tapi setelah kutahu india tak sebanding dengan kekuasaan Sang Maha Kuasa akupun lalu beralih
dan aku masih mencari cinta itu sedang kau telah terlambat

saat melepas teman

ada guratan kesedihan dibalik tawa kita
bahkan masih tak percaya mobil antik berkundala pencari nafkah itu kau naiki dengan penuh haru
diwajah yang selalu ceria itu sulit aku temukan rasa berat membahana sedih
aku masih tak percaya perpisahan ini adalah tepat jam tiga, kau pergi meninggalkan segala kepenatanmu selama ini
maaaf aku menyesal
maaf aku meminta jikalau ada laku dan sikap yang membuat senyummu memudar
dan aku masih mengira pelukan erat tadi hanya sebuah bayangan semu yang tak nyata
tapi ketika tersadar ternyata aku sedang melepas kepergianmu teman
dan bisikmu " datang kak yach aku tunggu, met ujian"
dan hahhhhh hiks hiks hiks...kaupun pergi
selamat jalan sobat dan adikku yang manis

Rabu, 29 Juli 2009

merahpun kau minta

siapa yang tak engerti gerak wajah yang masam pasti kan terbaca kau sedang marah, dan aku termasuk mengartikannya seperti itu.
aku lelah menyaring naik turunnya sikapmu padaku sementara ikatan kita hanya sebuah garis putus putus yang tak kutahu kapn akan tersambung
karena kau yang tak mu membuka hati
bagaiman bisa aku menjalankan tanggung jawabku sebagai saudara yang menasehati smentara dirimu tak membuka hati untuk aku masuk didalam
hanya pasti kesabaran itu harus terus kucoba walau berat
dan kau meminta merah sedang aku tak mungkin bisa memberi karena ternyata merahku masih hanya untukku tak mungkin ku bagi pada orang tak mau memberi ruang untukku

Senin, 27 Juli 2009

untuk pemilik senyum cantik yang akan pergi

mozaik demi mozaik telah kita lalui bersama
menyalakan api dalam kedinginan
memasak air diatas tunggu hangat dalam bekunya rasa
mencari cairan apa yang cocok dilelehkan kita

kini, kita lagi2 baru sadr bahwa betapa kebersamaan itu amat indah adanya
dan pun saat perpisahan menyepa jua
kita terkejut dibuainya
lebih dingin dari bekunya es kutub
lebih hangat dari lembayun jejaring sore
lebih menyentuh dari elusan lembut sepoi
lebih mengharu dari harunya induk bertemu buah hatinya

dan nagin masih indah dipelataran langit sana
tapi engkau masih jua ingin pergi
pergi meninggalkan kami
mengukir mozaik baru dengan sang pangeranmu
terima kasih teman ucapku..atas senyum manis yang menyejukkan gersangnya hati
terima kasih atas perhatianmu
terima kasih atas segala kesabaran yang aku banyak belajar darimu
pasti aku kan sangat merindumu

untukmu pemilik senyum cantik
pergilah dengan cinta karena kita akan masih tetp jadi bintang yang utuh di dalam jenak doa doa masing masing kita

mengarang diteratai putih

dedaunan berjatuhan dirimbunnya semk belukar
tentu tak seindah dedaunan yang langsung mengetuk tanah
menyepak percikan kelopak tetumbuhan yang ditujunya
masihkah hati berdawai melentikkan melodi indah nafas diri
tatkala percikan itu hany sebuah gangguan
menyepak semangat juang seorang kita
memang sangat wajar keadaan itu
ada yang jtuh dan ada yang dijtuhi
tapi tariklah nafas jiwa
resapi butiran butiran serpihan retakny
renungi kita begitu lemah ketika jatuh
bahkan sangat menggangu siapa yang dituju
kita begitu tak bisa mengelak
tatkala jejatuhan itu menujui kita
bahkan sekedar terik membenarkan terkadang sangat berat
sadarilah bahwa ternyatai dawai gerak kita adalah pembangkit bukan bebatuan yang tertancap dalam di gunung menjulang yang tak sartupun badai dapat goyahkannya

namun ah...eloknya masih mengesiak
dan ternyata kita selama ini bertudung diatas karangan saja
diatas teratai putih
yang secara kasat mata dipinggir telaga, kita amat tertarik untuk berdiri beba diatas dedaunannya yang lebar dan lapang saling berpadu.dan tumbuh diatas air
begitu penat kita hingga teratai putih menjadi target karangan kosong kehidupan
semakin hasrat itu menguasai jejaring raa hingga kitapun terlupa
bahkan ternyata
dibawah lapangnya dedaunan lapang teratai ada air yang dalam dan bisa saja menenggelamkan kita
kita senakin berhasrat hingga terlupalah kita bahwa teratai putih ditengah telaga itu begitu lemah
kita hanya mengarang diatas teratai putih?

Rabu, 15 Juli 2009

masih

ada ruang yang selalu kosang dalam untaian makna. begitulah adanya beliau sosok yang selalu ada dipenghujung doakan, aku merindukannya, belai kasih yang memayungi langkah. haru rasanya melihatnya terpuruk sedang aku tak bisa menarik tangannya atau hanya sekedar menggenggamnya agar beliau dapat tenang. ragam-ragam bahasa telah terlontarkan, utak atik diri ini bersikap untuk mencari fokus hatinya, bahkan aku sempat memberinya gelimangan air mata tapi masih saja ia terpuruk, terpuruk dalam kehampaaan. kurasa ia ingin pulang tapi hidayah masih jauh untuk jadi miliknnya, sedang ia begitu membabi buta perasaanku luka, tingkahnya. semua orang mencelanya bahkan bunda sendiri tak mengertinya tapi lihat lah aku anaknya, tahu bahwa ia begitu rindu jalan pulang. hanya satu yang membuatnya bisa tenang , itu katanya yaitu aku, kehadiranku, tapi mengapa setalah aku ada ia begitu sangat menjauh bahkan berusaha membuang muka padaku, yang kuharap beliau masih sudi meniatkan aku sukses dan kan kubawakan pulang untuk nya sinaran,
yach Rabb aku kalut, walau seharus nya tak pantas mengingat segala karuniaMu. tapi kurindu namun masih saja begitu, memerihkan, meremas degupan2 jantung. namun kupercaya suatu saat nanti ia bisa pulang dan aku yang mengantarnya


"ada band"
ayah dengarlah betapa sesungguhnya kumencintaimu, kan kubuktikan kumampu penuhi maumu. Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangkan untuknya , kan kuberjanji takkan khianati pintanya.

Minggu, 12 Juli 2009

iklan iklan,, kalau

kalau berkunjung keblog patulisi jangan lupa lihat postingan yang berjudul di penutup doa seru loh he,,,he...baca dan baca

sya lalla..lalla ...syalalla la la

dengarlah kicau burung burung bernyanyi
menyambut mnetari pagi indah dan berseri
sebagai tanda puji pada yang kuasa atas nikmat alam raya untuk kita semua
syukurku penuh pasrah kupanjatkan doa tulus kuhaturkan hanya padamu Tuhan
Yach,,Ilahi Robby tuntun dan bimbinglah kami agar dapat menikmati indah alam ini
kembali>>