Rabu, 15 Juli 2009

masih

ada ruang yang selalu kosang dalam untaian makna. begitulah adanya beliau sosok yang selalu ada dipenghujung doakan, aku merindukannya, belai kasih yang memayungi langkah. haru rasanya melihatnya terpuruk sedang aku tak bisa menarik tangannya atau hanya sekedar menggenggamnya agar beliau dapat tenang. ragam-ragam bahasa telah terlontarkan, utak atik diri ini bersikap untuk mencari fokus hatinya, bahkan aku sempat memberinya gelimangan air mata tapi masih saja ia terpuruk, terpuruk dalam kehampaaan. kurasa ia ingin pulang tapi hidayah masih jauh untuk jadi miliknnya, sedang ia begitu membabi buta perasaanku luka, tingkahnya. semua orang mencelanya bahkan bunda sendiri tak mengertinya tapi lihat lah aku anaknya, tahu bahwa ia begitu rindu jalan pulang. hanya satu yang membuatnya bisa tenang , itu katanya yaitu aku, kehadiranku, tapi mengapa setalah aku ada ia begitu sangat menjauh bahkan berusaha membuang muka padaku, yang kuharap beliau masih sudi meniatkan aku sukses dan kan kubawakan pulang untuk nya sinaran,
yach Rabb aku kalut, walau seharus nya tak pantas mengingat segala karuniaMu. tapi kurindu namun masih saja begitu, memerihkan, meremas degupan2 jantung. namun kupercaya suatu saat nanti ia bisa pulang dan aku yang mengantarnya


"ada band"
ayah dengarlah betapa sesungguhnya kumencintaimu, kan kubuktikan kumampu penuhi maumu. Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangkan untuknya , kan kuberjanji takkan khianati pintanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar