Rabu, 17 Juni 2009

tarian sunyi memberi cinta

menari dipadang rumput, diujung pelataran saja ada beribu ilalang mendayu dayu tertiup angin, aku melihat diriku sendirian lagi
tapi kali ini aku menari girang, berangkat pada satu rasa yang semua orang takkkan bisa mengingkari ini yaitu memberi. memberi dan terus memberi
kini tertemukan sudah obat goresan hati ..iya benar sangat nampak dipelupuk mata
bahwa penyembuh iti adalah memberi cinta tanpa harus menunggu balasan
sekarang kuputuskan
aku memberi cinta pada sahabatku yang kadang-kadang jutek padaku, terima atau tidak..terserah karena aku hanya memberi dan tak ada lagi kata goresan hatiku.
aku memberi cinta pada pengajar pengajar yang pernah datang mengisi hati dan fikiranku, walau terkadang mereka ngomel-ngomel, bermuka masam, menghujaniku dengan tuntutan -tuntutan karena aku begitu lambat loading. kubalas saja dengan senyum karena aku hanya memberi, iya..memberi setidaknya aku bersikap baik dari pada harus menambal muka masam tanda balas geramku pada mereka.
aku memberi cinta pada ayah walau terkadang sikapnya selalu menyudutkanku untuk aku selalu anggun dimatanya dan masyarakat desa, tapi aku tetap memberi , memberi cinta dengan anggukan dan tak membantahnya padahal amukan hatiku memaksa.
dan sekarang aku masih menari
mendendangkan lagu langit biru indah disana
senyumku tak tergambar mekarnya namun hanya aku yang tahu, hanya aku yang memuji
sekarang aku masih menari
aku bahagia karena kusudah punya jawab atas tanya yang mencuat-cuat dihati
yaitu jalur hidup memang harus begini adanya
kadang geram, luka, girang, sendu kadang gila ha...ha/.']=-068525587a0044

Tidak ada komentar:

Posting Komentar