Minggu, 18 April 2010

profile

Bantu aku menemukan kata –kata yang tepat untuk menggambarkan dirinya Ya Rabb, karena sungguh beliau sangat berpengaruh besar dalam hidupku, berkali-kali aku bingung harus memulai dari kata apa dan dari mana karena sulitnya aku menghitung kebaikannya. Dan memilah milah sifat yang akan kubagi dengan yang lain tanpa rancuh dalam penglihatan mereka.
Suatu pagi dengan mantap aku mengetuk pintu rumahnya, setelah membalas salamku ia membuka pintinya, ketemui sesosok makhluk berjilbab coklat, sekilas aku membalas tatapannya tajam, tegas dan penuh makna. Lalu kuperkenalkan diriku, iapun mengerti dan segera memanggil suaminya untuk mengantarku kesebuah asrama, dalam langkah mengikuti suami dari belakang alur pikirku masih disibukkan oleh tanya dan penentuan kesimpulan, apakah tadi tatapan kesombongan atau sebuah keinginan untuk untuk membangun? Kesimpulan apa yang harus keberikan untuk sementara ini padanya.
Beberapa minggu kemudian ia mengajar dengan begitu penuh tanya lagi di pikirku, namun sebelum berprasangka banyak sejurus ia memberi kalimat motivasi dan segaris senyuman, aku tak pernah melihat dagu wanita seindah ia seumur hidupku, garis-garis yang menghias indah disekitar dagunya, membuatku sadar sungguh senyuman yang disertai dengan ketulusan itu amat membekas di hati.
Kemudian hari-hari berikutnya kami diajarinya banyak hal, aku dibuatnya menangis oleh kata-katanya yang dalam dan penuh makna. Aku tak peduli berapa banyak sudah waktu yang telah kususuri untuk mencari arti sebuahkehidupan.
Masih susah menceritakan drinya tanpa melibatkan diriku didalam nya karena sungguh pengaruhnya dalam alur pikirku begitu dalam.
Setelah mengenalnya lebih jauh, ia wanita akhir zaman yang selalu berusaha untuk shalehah. Karena ia selalu berusahia setepat mungkin menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga yang shaleh, pengajar dan aktivis dakwah.
Beliau selalu berusaha membuat rumah bersih dan nyaman sedapat mungkin, setelah anak-anaknya tidur ia mulai membereskan segala yang berantakan, mencuci piring, menyetrika dan sedapat mungkin tilawah dan juga belajar jika esok hari ia hendak mengajar atau mengisi pengajian, ia selalu berusaha tepat waktu, tak suka menunda-nunda pekerjaan, suaranya laring, sayang dan tegas terhadap anaknya, bersih dan selalu rapi. Rumahnya selalu siap dijadikan tempat acara pertemuan muslimah atau sekedar meminjam buku.
Beliau senang jika mengumpulkan muslimah-muslimah setempat untuk duduk bersama mendengar kalimat nasehat dan kebaikan dari Ustaz yang telah di undangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar