Sabtu, 27 Februari 2010

biar kubagi kisah yang begitu memberi banyak peljaran buatku

suatu hari ada dua orang bersahabt, mereka sama-sama menuntut ilmi agama. tulisan ini bukan menjelekkan siapapun tapi ambillah sebuah pelajaran yang sangat berharga,kish nyata diabad ini.
yang satu dikenal aktivis, dewasa, penyabar, bijaksana dan rajin belajar, umurnyapun lebih tua beberapa tahun dari sahabatnya. yang satupun demikian dikenal aktivis, dewasa, rajin belajar dan pemahaman agamanya terakui. keduanya menjalani hari2 dengan penuh semangat dan saling percaya. dan tibalah waktunya mereka lulus dari sebuah universitas dan seorang ketua yayasan meminta mereka berdua mengabdi pada proyek agama yang sedang dikelolanya. dengan senang hati dan ketaatan mereka sepakat untuk mengabdi lagi pula ketua itu banyak berjsa padanya.
sebur saja murid pertama yang usianya lebih tua , sangat kagum dengan sahabtnya karena hanya beberapa lama sahabatnya itu sudah terkenal dikalangan pengelola yayasan sehingga semua terkagum2 dengan kata-katanya, retorikanya amat bagus dan ia makin pandai menggaet hati siapa saja termasuk sang ketua.
sementara sang murid kedua yang dijulukinya sahabat menjdi semakin menikmati keterkenalannya itu, dan entah ada abu-abu yang tak terbaca dari gerak-geriknya,
hari berganti hari murid pertama menikah dengan gadis shalehah yang cantik dan pemberani, betapa bersyukur murid pertama. dan mempersiapkan diri agar lebih sabar, iapun mulai sakit2tan
murid kedua juga tiba saatnya menikah dengan gadis yang biasa-biasa saja.dengan fisik yang sederhana.
hari berganti hari suatu hari istri murid pertama tadi menjadi korban fitnah, dan snagat jelas ditelinganya ia mendengar murid kedua menceritaka keburukannya dan berusaha memutar balikkan fakta. nyaris semua orang percaya dengan perkataannya yang amat pandai beretorika, lalu sang istri memberi tahu suami namun dengan menahan marah ia melarang istri berkata yang sebenarnya karena ketidak percayaan akan kisah itu, dengan penjelasan panjang akhirnya istrinya tenang. namun dikemudian hari terbongkarlah sudah murid pertama yang jelsa menemukan ketidak baikan murid kedua. ia terkulai dan baru percaya, namun nyaris tak pernah percaya sahabat yang selma ini ia banggakan dan ia jaga disetiap doa2nya,menikamnya dari belakang dan yang lebih menyedihkanlagi semua orang percaya tanpa memberi kesempatan untuk ia menjelaskan yang sebanarnya. ia dipandangn remeh hanya karena ekonomi, fisik dan wah mengagetkan,
lama ia tercengang dan berdoa pada Allah tentang sikap yang paling baik yang harus dia ambil, dan tiba2 saja terfikir masih mendoakannya kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri dari yayasan, biarlah ia bersabar dan berdoa mudah-mudahan korbannya hanya dia saja dan segera bertaubat.
walau sang istri begitu kecewa tapi disudur hati yang paling dalam ia bangga akan sikap sang suaminya.
dengan berharap Allah selalu bersama, ia tak perlu dipuja atau harta yang berlimpah jika mendapatkannya harus dengan cara yang tidak baik,
dan sebuah pertanyaan yang ia dendang2 sendiri
"tega nian sang sahabat berbuat demikian, aku bukan orang kaya, juag bukansaingannya namun mengapa ia demikain berbulu buaya"
namun sudahlah ia pergi tanpa memberi penjelasan yang sebenarnya kepada ketua, alasan yang memalukanpun ia tmepuh bahwa ia ingin memperbaiki ekonomi, betpaa sangat malu ia dengan itu tapi demi sebuah perbaikan dan harapan tentang sahabatnya itu iapun melakukannya.
walau beberapa hari ia amat rindu tapi doa2 nya tak pernah putus untuk yayasan dan teman2nya.
saudaraku
ia begitu pemaaf
kalaupun terkadang berat ia berusaha terus mengajari dirinya untuk selalu pemaaf.
memaafkan adalah pilihan
dan ia memilih syurga daripada harus berkoar-koar gamang tak mendapat apa2.
pemaaf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar