Senin, 14 Maret 2011

mari menjadi pencari ilmu

15032011
Dari buku “mensucikan diri” sa’id Hawa
Totalitas dalam menuntut ilmu adalah salah satu kunci terbesar keberhasilan, menjadikan diri sepenuh hati bergelut dalam pencarian telaga ilmu yang berserakan dimana-mana. dimanapun, kapanpun dan pada siapapun kita mnedapatkan ilmu itu tetap harus didekap dalam pelukan yang tulus tanpa mengenal pengecualian. Begitulah islam menempatkan ilmu dalam barisan mutiara tertinggi.simaklah yang dikatakan oleh seorang yang besar ini “ilmu tidak akan memberikan kepadamu sebagiannya sebelum kamu menyerahkan kepadanya seluruh jiwamu. Jika kamu telah memberikan seluruh jiwamu kepadanya tetapi ia baru memberikan sebagiannya kepadamu maka kamu berarti dalam bahaya” pikiran yang terpencar pada berbagai hal yang berserakan adalah seperti sungai kecil yang airnya berpencar kemudian sebagiannya diserap tanah dan sebagian kecil lagi dihisap udara sehingga tidak ada yang terkumpul dan sampai ke lading tanaman. Di sanalah peran kegigihan dan pantang menyerah untuk menjadikan penunututan ilmu itu sebagai bentuk perjuangan kita yang pasti dinilai sebagai kebaikan.
Adapula yang selain dari factor diatas adalah akhlak yang mulia, yang hatinya jauh dari kotoran duniawi yang busuk, tidak sombong kepada orang yang berilmu itulah yang dimaksudkan kepada siapapun kita menuntut ilmu kita harus tetap menghormati dan menghargainya. Siapa yang mencari tempat pelarian dari binatang buas yang berbahaya maka ia tidak akan membeda-bedakan antara diberitahukan oleh orang yang terkenal ataukah orang yang tak tenar. Karena ilmu pengetahuan adalah milik kaum muslimin yang hilang, ia harus memungutnya dimana saja ditemukan, dan merasa berutang budi kepada orang yang membawanya kepada dirinya siapapun orangnya. Oleh sebab itu dikatakan : “ilmu enggan pada pemuda yang congkak. Seperti banjir enggan terhadap tempat yang tinggi”
Ilmu tidak bisa didapat kecuali dengan tawadhu’ dan menggunakan pendengaran ( berkonsentrasi )
demikian kutemukan di buku mensuci diri said hawa,
mari menjadi pencari ilmu kawan
kalimata motovasi part 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar