Selasa, 25 Agustus 2009

selamat berjuang

rasakan penatnya
rasakan keringatnya
rasakan gerahnya
met berjuang wahai tentara Allah

Jumat, 21 Agustus 2009

bahwa kita harus tahu sobat

marak membahana dalam suasana manapun
memberi sejuta warna dalam keriangan
cahaya emas menampakka kilaunya begitu jelas
seakan menegaskan begitu rupa
bahwa kita manusia harus tahu
panorama pergantian siang dan malam adalah bentuk jawaban jelas hati, bahwa tak ada yang mampun mengatur itu semua kecuali sesuatu yang Maha Agung dan Maha Perkasa Dialah Allah swt. sobat....
bahwa kitapun juga harus tahu dengan adanya panorama alam sulit kita mengingkari keberadaan Sang Penulis Skenario Maha Terbaik adalah nyata adanya

lalu ketika kau terperanjak dalam kebimbanganmu
sadarilah bahwa kau harus kembali pada ajaran dan perintahnya
dan kurasa kau dan aku juga kita semua harus tahu tentang hakikat penciptaan manusia
tiada lain hanya untuk beribadah kepada Allah SWT

sang maestro impian

beranjak dari sebuah keyakinan
ada guratan kepasrahan diwajah tegas nan berwibawa
tatkala sejadah panjang terhampas dihadapan
suaranya lantang meneriakkan kata semangat
dengan instrumen nada kekuatan Ilahi

lengkap sudah petikan melodi itu dalam dirinya
yang mengajarkan tentang ketegasan, kekuatan, semangat, uluran tangan, gaun perlindungan, baja yang membentengi dan sebuah tauladan

mengejawantah tentang sebuah hati yang begitu halus
dapat kejelasan bersikap jua
pantas aku menjulukinya sang maestro impian
yang punya energi pembangun ummat yang sedang
tertidur dalam buaian zaman

akankah kau tak mengenal patah

masih melekat dalam ingatan
tarian semangat yang mewarnai bahana kekuatan
bertarung memperjuangkan kepekatan jiwa
menggeliat dalam relung kehidupan
dan wah...begitu kuat semangat itu
tertaburkan kecakrawala
hingga sisa-sisanya begitu sangat tak terasa
dan sempat aku menanyai diriku
akankah kau tak mengenal patah?
lalu kujawab sendiri
setelah tahu diujung buncahan semangat itu
ada setitik kilau pisau yang sipa yang mengiris tajam liukan tarianmu
bahwa kau sangat mengenali patah itu
hingga dengan kekuatan dirimu, kau selalu mewaspadai itu
dan hebat
itulah muslim sejati

...........

aku berteriak bebas menatap langit
aku berpijak ditanah kelahiranku
walaupun tetumbuhan selalu gersang
tapi ini daerahku, tanah dimana aku dapat bebas, terbang menggeliat langit
semua orang akan tahu, ketika dipertanyakan
" kampung ini dimana pak? rumah daeng ini dimana pak?" mereka segera menunjukkan.

kuantar maskapai terbangmu

nanar sudah mata menatap
menderaikan rasa yang menanyakan
kau pernah malu menyatakannya
dan aku tersipu dibuatnya
jeratan manis keanggunan
membuat kita berfikir aneh
apa benar tawa dan tangis bisa akur
begitu damainya?
sedang mereka berdua tak pernah mau saling mengertidan sekarang aku
akhirnya mengantar maskapai terbangmu
mencapai titik kebahagiaan
hingga dibandara saja
atau cukup sampai dipersimpangan ketegaran saja
dan aku jua sedih adanya
( kak ini pesananta,mungkin jika dia membaca ia akan sangat terharu..he..he..cie yang baru ditinggalkan jangan sedih maju terus hilang satu tumbuh tiga puluh ribu )

Rabu, 19 Agustus 2009

kemana kembaraku

masih menyimpan segala ketidak jelasan hatikah dalam dirimu, hingga ragu adalah sebuah kepuasan tersendiri dalam mangap pandai karyamu, aku tahu aku bukan sesuatu yang indah dalam bagian kehidupanmu, tapi baking jeritan rasa ini tak kau biarkan untuk kau dengar, sampai hati..tapi mungkin memang begitu seriousness aku diperlakukan,,
sehina itukah diri
lalu pergilah saja
jangan membalik lagi karena dibelakang ada aku yang masih senang mengantar kau pergi
dan jangan memilih untuk aku kau singgahi sebab dalam masa ini aku sangat tahu kau butuh orang lain untuk meluruskan kekalutanmu dan bukan aku..
walau menelan pahit mungkin begitulah seharusnya aku diperlakukan,,walau pernah aku mendengar sang pujangga berdendang bahwa wanita terlalu indah untuk disakiti tapi sudahlah jangan kau pedulikan itu
toh adanya kau ragu....
( dari sahabat untuk sahabatnya)

Kamis, 13 Agustus 2009

sibuk

sibuk...
sibuk

sibuk
sibuk

Rabu, 12 Agustus 2009

berada dalam cita

masih mengharap hujan tetap pada percikan rahmat
masih kuingin tetumbuhan adalah penyejuk gersangnya bumia
masih sangat begitu percaya bahwa sangkakala memang sebenarnya akan ditiup dan matilah semua apa yang ada dibumi ini

dan aku
masih tetap berada dalam cita
cita yang mengantarkanku pada semangat dan ketegaran

Minggu, 02 Agustus 2009

ternyata aku masih mencarinya

dibalik kain berajut cendana aku malu malu mencari gerak langkahnya
lalu perlahan kudekati benda yang memantulkan bayanganku sendiri
kutemukan diriku telah berbeda dibanding dulu
tapi kenapa dibalik pepatulan layar aku masih mencari namanya
kucari dimemori teman lama namun masih tak kutemukan dia
aku seperti lari dari banyak orang namun kebingungan juga mencari .....
akankah kata ikhlas perubahan hanya sebuah kedok bagiku, kuharap jangan karena untuk kembali terjatuh seperti dulu kurasa aku tak sanggup..
dibalik tegapnya tubuh berjuang,aku berteriak wahai penikmat kata jangan sampai tertular oleh ini
karena sampai sekarang pengembaraan hati masih tetap mencari