Rabu, 04 Mei 2011

kuberi ruang untuk menangis

"jangan sampai kita terlalu sibuk menuang air kebanyak orang, sehingga kita lupa dan tak sadar kita sendiri kering dari basahnya ilmu dan iman"
begitu kata wanita yang menjadi bundaku dikota daeng ini...
terhenyak menyadari, lelah lelh ini ternyata itu penyebabnya ya..itu penyebabnya aku kering oleh makna, jarang tilawah lagi, jarang membaca lagi, jarang sigap bekerja lagi, jarang memberi lagi, dan jarang berkomunikasi dengan diri lagi,
hingga hari hari kurasa semakin terusik, tak indah dan meregang kulit...
lalu sejenak menjelang ujian lisan tafsir ahkam tadi
keberi ruang dikelas hijau ini untuk menangis setulus jiwa dari hati dan memohon pada Allah, memberi ruang diri untuk memuarakan tangis, tak banyak namun sungguh cukup untuk memberi energi baru.
kini kubulatkan tekad meminta petuah dari bunda itu semoga ia peduli rupa dengan harap hati ia peduli denganku,
namun seadanya dia berkata nanti kita bicarakan.
aku spontan sedih namun tangis sendiri tadi mengajariku berlapang dada, mungkin begitulah sikap yang lelah ujarku melangkah.
ya Rabb kuharap engkau jawab doa kebimbangan ini yang terbaik untukku amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar