Sabtu, 27 Februari 2010

untukmu kakak yang selalu mengajariku banyak hal

kak biar kuteruskan percakapan kita yang semalam tak berani secara verbal aku ungkapkan, kak aku adalah seorang yang selalu mencari nama pada setiap perasaan2 yang adatang menerpaku,
aku yang datang dari negeri sejuta warna petualang
izinkan aku menjawab pertanyaanmu semalam, tentang kesukaanku yang tak kutemuai disini, aku suka menulis dan aku suka berpetualang, aku suka bekerja, aku suka orang yang menamai dirinya pahlawan namun kemudian bijaksana.
walau aku menemui banyak orang disini tapi pilar-pilar dimataku mengatakan banyak orang yang tak sesuai dengan keinginanku, bukan karena mereka kurang ilmu namun mungkin karena terlalu banyak sehingga acak-acakan atau menunda.
tahukah kau bahawa aku tak suka jadi seorang pemalas. lingkungan apa ini
aku adalah seorang perasa, setiapa apa yang terjadi dihidupku ia harus lebur dulu oleh rasa, mungkin terlalu lebay
namun beberapa waktu ini, saat semuanya tak bisa kubendung, aku terkulai lemah tak berdaya. betapa seringnya rasa ini tak ternmai.yah aku bukan mencari pembela atau berharap kau mengasihanikau.namun inilah aku yang berjlaan diatas gerambah-gerambah yang usang.
tanpa dikepakkan pasti aku akan pergi dari sini, jika kumau aku bisa saja pergia tanpa orang lain suruh namun aku menunggu sesuatu.
kakak maafkan aku selama ini, membuatmu banyak kecewa dan terluka

biar kubagi kisah yang begitu memberi banyak peljaran buatku

suatu hari ada dua orang bersahabt, mereka sama-sama menuntut ilmi agama. tulisan ini bukan menjelekkan siapapun tapi ambillah sebuah pelajaran yang sangat berharga,kish nyata diabad ini.
yang satu dikenal aktivis, dewasa, penyabar, bijaksana dan rajin belajar, umurnyapun lebih tua beberapa tahun dari sahabatnya. yang satupun demikian dikenal aktivis, dewasa, rajin belajar dan pemahaman agamanya terakui. keduanya menjalani hari2 dengan penuh semangat dan saling percaya. dan tibalah waktunya mereka lulus dari sebuah universitas dan seorang ketua yayasan meminta mereka berdua mengabdi pada proyek agama yang sedang dikelolanya. dengan senang hati dan ketaatan mereka sepakat untuk mengabdi lagi pula ketua itu banyak berjsa padanya.
sebur saja murid pertama yang usianya lebih tua , sangat kagum dengan sahabtnya karena hanya beberapa lama sahabatnya itu sudah terkenal dikalangan pengelola yayasan sehingga semua terkagum2 dengan kata-katanya, retorikanya amat bagus dan ia makin pandai menggaet hati siapa saja termasuk sang ketua.
sementara sang murid kedua yang dijulukinya sahabat menjdi semakin menikmati keterkenalannya itu, dan entah ada abu-abu yang tak terbaca dari gerak-geriknya,
hari berganti hari murid pertama menikah dengan gadis shalehah yang cantik dan pemberani, betapa bersyukur murid pertama. dan mempersiapkan diri agar lebih sabar, iapun mulai sakit2tan
murid kedua juga tiba saatnya menikah dengan gadis yang biasa-biasa saja.dengan fisik yang sederhana.
hari berganti hari suatu hari istri murid pertama tadi menjadi korban fitnah, dan snagat jelas ditelinganya ia mendengar murid kedua menceritaka keburukannya dan berusaha memutar balikkan fakta. nyaris semua orang percaya dengan perkataannya yang amat pandai beretorika, lalu sang istri memberi tahu suami namun dengan menahan marah ia melarang istri berkata yang sebenarnya karena ketidak percayaan akan kisah itu, dengan penjelasan panjang akhirnya istrinya tenang. namun dikemudian hari terbongkarlah sudah murid pertama yang jelsa menemukan ketidak baikan murid kedua. ia terkulai dan baru percaya, namun nyaris tak pernah percaya sahabat yang selma ini ia banggakan dan ia jaga disetiap doa2nya,menikamnya dari belakang dan yang lebih menyedihkanlagi semua orang percaya tanpa memberi kesempatan untuk ia menjelaskan yang sebanarnya. ia dipandangn remeh hanya karena ekonomi, fisik dan wah mengagetkan,
lama ia tercengang dan berdoa pada Allah tentang sikap yang paling baik yang harus dia ambil, dan tiba2 saja terfikir masih mendoakannya kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri dari yayasan, biarlah ia bersabar dan berdoa mudah-mudahan korbannya hanya dia saja dan segera bertaubat.
walau sang istri begitu kecewa tapi disudur hati yang paling dalam ia bangga akan sikap sang suaminya.
dengan berharap Allah selalu bersama, ia tak perlu dipuja atau harta yang berlimpah jika mendapatkannya harus dengan cara yang tidak baik,
dan sebuah pertanyaan yang ia dendang2 sendiri
"tega nian sang sahabat berbuat demikian, aku bukan orang kaya, juag bukansaingannya namun mengapa ia demikain berbulu buaya"
namun sudahlah ia pergi tanpa memberi penjelasan yang sebenarnya kepada ketua, alasan yang memalukanpun ia tmepuh bahwa ia ingin memperbaiki ekonomi, betpaa sangat malu ia dengan itu tapi demi sebuah perbaikan dan harapan tentang sahabatnya itu iapun melakukannya.
walau beberapa hari ia amat rindu tapi doa2 nya tak pernah putus untuk yayasan dan teman2nya.
saudaraku
ia begitu pemaaf
kalaupun terkadang berat ia berusaha terus mengajari dirinya untuk selalu pemaaf.
memaafkan adalah pilihan
dan ia memilih syurga daripada harus berkoar-koar gamang tak mendapat apa2.
pemaaf

Selasa, 23 Februari 2010

nasehat bijak darimu teman

sore yang indah, tapi aku didepan meja makan sendu saja.perasa.
lagi linglung dan bingung menyesali segala sikap yang main tak bijaksana,pendiam. lalu butir butir alami mengalir. seakan olah rasa yang selama ini kulatih luluh terhambur begitu saja dan sayang tak ada kekuatan untuk mengumpulkanx,lalu tiba2 saja aku berbicara dari hati kehati padamu teman. tak ada apapun kemauanku selain nasehat untuk melegakanku..
dan kau berfikir akupun menunggu.sampai menjelang magrib kita terdiam kemuadian kekamar masing-masing dan aku masing ling-lung
secara cepat kau datang dan berkata kawan
" na aku sudah punya nasehatnya, bahwa sebaik-baik orang adalah orang yang memaafkan"
trims

Sabtu, 13 Februari 2010

mendatangimu dari sisi yang lain

dalam rana rona merah mentari aku menyambut tanganmu, ulur-ulur malu-malu tapi toh menuju jua kearahku. ada misi yang membuat aku dekat denganmu selain pertemanan. yaitu prinsip nahnu duat qabla kullu syain. walau kadang mereka tak mengerti mengapa aku begitu berubah begini. mungkin salah ketika dia bilang aku tersibgoh dengan tingkahmu teman. namun aku diam saja. karena senyum yang kubalas padamu adalah caraku mendatangimu. insyaallah Allah Yang Maha Tahu aku dan hatiku juga sikapku selama ini tidak melupakan jati diriku yang sesungguhnya dari segi apapun. walau peri karena aku seorang perasa tapi sekuat lekikan kaki kutahan amarah dan ketersinggungan ini. dan kutegaskan padamu aku mendatangimu dari sisi yang lain. karena membuatmu percaya bahwa jalan-jalan yang kita tempuh disini adalah pilihan yang terbaik sungguh lama-lama dan butuh waktu juga ulur-ulur lembut dalil dan fakta secara baik dan sesuai dengan darimana mudahnya hatimu dimasuki.
aku beristigfar pada Allah ketika ada niat yang tercoreng gelap dan bukan karena Dia.

Selasa, 09 Februari 2010

kakak mengapa kau tak datang juga

ada buncahan cita dan keriangan saat aku bergelut bersama tinta dan ilmu yang begitu sangat membuat kepala ingin pecah,namun berusaha kunikmati semua yang ada disini. saat itu ada engkau kakanda kuundang kau kekota inidan kankumenemani kau menjemput hidayah berjuta-juta cahaya. raihlah semangat yang hilang disini dengan bekerja dan terus untuk mengarungi hari bersamaku. aku rindu saat kita sama-sama menikmati gelombang yang begitu menerpa dan ada kau menenangkanku, aku rindu saat-saat dimana keresahan akan gejolak remaja dan masalah keluarga kita dan kau menghibur menegarkanku begitu indah,
undangan ini untukmu kakak untukmu saja
bekerjalah disini, dikota yang semua orang belajar dikota ini
walau tahu betapa sangat membosankan hidup dalam sebuah kekosongan, namun datanglah kemari
namun waktu begitu saja lama bergulir
dan aku menunggu
namun mengapa kau tak datang
mengapa kau tak datang
sungguh
kuharapkau datang juga
aku janji kan kutemani engkau menjemput hidayah
hidayah yang begitu sangat mahal dari apapun didunia ini
lalu malam semakin berlalu
lalu mengapa engkau masih tak datang